Hadits Tahlil Bagian II

Kemaren ceritaku tentang tahlil belum selesai... biar kuselesaikan.

Kadang baca'an Qur'an dan amalan kebaikan lainnya kami hadiahkan pahalanya untuk orang-orang tercinta yang sudah meninggal. Karena kami baca buku judulnya "ARRUH" yang disusun oleh salah satu jagoan Ahlusunnah Wal Jama'ah, bernama Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, tahu kan..? pasti tahu. masa gak tahu,beliau muridnya Syeikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah, berguru hadits kepada Imam Asyirazy dan lain lainnya, hebatlah pokoknya.

Dihalaman 185 dari kitab ARRUH tersebut, setelah membahas tentang perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang sampai dan tidaknya menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah meninggal, beliau bilang begini:
(FYI kitab yang kami baca itu cetakan Dar El Fikr tahun 2003 ,sudah dicek versi PDF nya juga)
وبالجملة فأفضل ما يهدى إلى الميت العتق والصدقة والاستغفار له والدعاء له والحج عنه
وأما قراءة القرآن وإهداؤها له تطوعا بغير أجرة فهذا يصل إليه كما يصل ثواب الصوم والحج

Iini pendapat beliau men "tarjih" pendapat para Ulama', urusan tarjih mentarjih, beliau sangat layak karena memang pintar wara' dan mukhlis.

(kalo aku mah yang ditarjih hanya yang sejalan ama kepentinganku doang, yang lain dianggep qoul dlo'if.udah o'on sok mentarjih pula)
Imam Ibnu Qoyyim membahas panjang lebar, tentang status hadits dan penelitian-penelitian tentang sanad hadits yang mendasari hal diatas. (silahkan baca sendiri bukunya, murah kok)
Berhubung hafalan kami cuma hadits "annadzofatu minal iman", maka kami merasa tak layak berseberangan dengan orang sekaliber Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.
Maka kamipun cukup mengikuti beliau dan berharap semoga apa yang kami baca bermanfaat bagi kami. begitulah bro n bray...
 
BTW...

Ulama yang berbeda pendapat itu ternyata gak pernah ngata ngatain orang-orang yang kebetulan pendapatnya gak sama.
Sebuah aktifitas yang status hukumnya mukhtalaf , tidak membuat pelakunya disebut mubtadi'.

 
Himbauan untuk saudara-saudaraku.
Berhentilah saling memvonis, cuma gara2 aktifitas yang status hukumnya mukhtalaf.
Berhentilah membahas selera berbusana sesama muslim. jangan ribut cuma gara-gara jenggot dan celana. Jangan membahas hal-hal sepele yang akan membuat anda terlihat "PINTAR".
 
https://www.facebook.com/Eko.AliRidha/posts/10208799836532120

0 Response to "Hadits Tahlil Bagian II"

Post a Comment